Thursday, June 6, 2013

Isra Miraj Juga Bikin Harga Naik, Apa Saja?

REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG---Permintaan berbagai bumbu masakan di sejumlah pasar tradisional di Kota Pangkalpinang, Provinsi Bangka Belitung (Babel) mengalami kenaikan yang cukup signifikan menjelang peringatan Isra' Mi'raj.
"Sehari menjelang Isra' Mi'raj permintaan bumbu masakan seperti cabai merah, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, tomat, kentang, dan wortel dan lainnya meningkat sekitar 60 persen dibanding hari biasa," ujar pedagang sayur mayur Yuni di Pasar Pembangunan Pangkalpinang.
Ia menyebutkan, peningkatan permintaan bumbu masak berdampak langsung terhadap harga yang mengalami kenaikan yang cukup tinggi, seperti cabai merah keriting naik menjadi Rp 55 ribu dari harga sebelumnya Rp 35 ribu per kilogram.
Harga cabai hijau naik menjadi Rp 30 ribu dari Rp 20 ribu per kilogram, cabai rawit menjadi Rp 70 ribu dari Rp 55 ribu per kilogram. Kenaikan harga cabai juga diikuti bawang merah yang naik menjadi Rp 40 ribu dari Rp 35 ribu per kilogram, bawang putih Rp 20 ribu dari Rp 15 ribu per kilogram. "Permintaan bumbu masakan diperkirakan akan kembali normal setelah hari H peringatan Isra' Mi'raj," ujarnya.
Menurut dia, peningkatan permintaan berdampak terhadap stok yang semakin berkurang karena pasokan dari daerah sentra produksi juga berkurang seiring petani belum panen raya. "Untuk memenuhi permintaan cabai, bawang dan lainnya pedagang hanya mengandalkan pasokan dari Pulau Jawa dan Sumatera karena minat petani lokal mengembangkan jenis sayur mayur tersebut masih rendah," ujarnya.
Ia mengatakan, permintaan berbagai kebutuhan masakan menjelang peringatan Isra' Mi'raj karena umat Islam akan menggelar berbagai tradisi keagamaan seperti "nganggung" atau kebiasaan warga membawa dulang berisi makanan ke masjid atau mushala.

Jual bawang merah brebes

Jual bawang Merah

Warga Palembang Keluhkan Masih Tingginya Harga Bawang

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Warga Kota Palembang, Sumatera Selatan, mengeluhkan kondisi masih tingginya harga bawang terutama bawang merah.

"Harga bawang merah sekarang masih cukup tinggi yakni mencapai Rp 38.000 per kilogram, sedangkan bawang putih harganya sudah turun hampir mencapai harga normal yakni berkisar Rp 18.000 hingga Rp 20.000 per kilogram," kata Novita, salah seorang warga di Palembang, Ahad (6/2).

Kondisi masih tingginya harga bawang merah sekarang ini, diharapkan menjadi perhatian pemerintah dan segera dilakukan upaya untuk mengendalikannya, agar harga tidak kembali meroket seperti beberapa bulan sebelumnya yang mencapai hingga Rp 60.000 per kg.

Sementara menurut Donan, salah seorang pedagang bawang di pasar tradisional Plaju Palembang, harga bawang merah masih cukup tinggi yakni berada pada posisi Rp 38.000 per kilogram, sedangkan bawang putih harganya sudah turun hampir mencapai harga normal yakni Rp 19.000 per kilogram.

Harga bawang merah tampaknya sulit bergerak turun secara cepat, karena produksi dalam negeri masih sangat terbatas sementara impor dalam pengendalian ketat dan didominasi bawang putih.

Diharapkan harga bawang tersebut beberapa pekan ke depan bisa terus dikendalikan pemerintah karena pada bulan Juli mulai memasuki bulan puasa Ramadhan yang biasanya permintaan bawang merah dan putih meningkat.

Dengan pengendalian yang baik, gejolak kenaikan harga bawang tembus hingga Rp 60.000 per kg yang menimbulkan keresahan masyarakat dan kurang begitu memberikan keuntungan bagi pedagang tidak terulang kembali, katanya.

Sementara mengenai stok bawang, di kiosnya sekarang ini tersedia cukup banyak terutama bawang putih, berapa pun jumlah bawang yang dibutuhkan masyarakat siap dipenuhi, kata pedagang.

Sementara menurut Irwan, pedagang lainnya yang biasa berjualan di Pasar Sekip Ujung, harga bawang merah di pasar ini masih cukup tinggi, namun harga bawang putih mulai normal.  Harga bawang putih sekarang ini Rp 20.000 per kg, sedangkan harga bawang merah masih cukup tinggi mencapai Rp 38.000 per kg.

Melihat masih tingginya harga bawang merah, diharapkan kepada instansi pemerintah yang terkait agar membuat langkah-langkah pengendaliannya sehingga aktivitas perdagangan bawang bisa kembali bergairah karena kenaikan harga yang sangat tinggi tidak berpengaruh meningkatkan penghasilan mereka, ujar pedagang itu.


Jual bawang merah brebes

Jual bawang merah

Mentan Tinjau Kedelai, Pupuk dan Bawang Brebes

BREBES - Menteri Pertanian (Mentan) Suswono meninjau panen kedelai di Desa Sisalam, Kecamatan Wanasari, Brebes, Kamis (6/6/2013).

Saat peninjauan panen tersebut, Suswono mempertanyakan kondisi tanaman kedelai. Selain hal itu, Suswono juga mempertanyakan soal irigasi di wilayah tersebut.

"Panennya harus bagus. Irigasi ditata lebih baik lagi biar bisa mengairi sawah di sini," ujar Suswono kepada wartawan, di Brebes.

Di samping meninjau panen kedelai, Suswono juga meminta agar harga pupuk tidak melebihi harga yang ditentukan.

"Pada dasarnya komposisi pupuk berbagai merek sama. Yang penting harga jangan terlalu tinggi. Masak di sini harganya sampai Rp100 ribu per karung," kata Suswono.

Di hadapan petani di Desa Sisalam, Kecamatan Wanasari, Brebes, Suswono juga menyatakan harusnya harga pupuk Rp90 ribu-Rp93 ribu per karung. "Kalau sampai Rp100 ribu maka pemerintah setempat harus menindak, kasihan petani," tuturnya.

Kementan juga berjanji akan mengendalikan bawang merah impor yang masuk ke Brebes. Hal itu dilakukan untuk melindungi petani bawang merah lokal. Khususnya petani

Jual Bawang merah 

Jual Bawang Merah Brebes

Harga Cabai Merah dan Bawang di Lampung Turun

Meski sempat melejit di kisaran Rp 35.000 per kilogram (kg), harga cabai merah berangsur turun. Saat ini para pedagang rata-rata menjual Rp 28.000 per kg.
"Hari ini sudah turun. Kemarin itu sempat Rp 35.000. Sekarang saya jual Rp 28.000. Pasokan sudah mulai banyak. Tapi kalau pasokan susah ya pasti bakal naik lagi. Kalau cabai merah ini sulit diprediksi," ujar Aris, pedagang cabai di Pasar Kopindo Metro.
Penurunan harga juga terjadi pada komoditas bawang merah. Dari hasil pemantauan Tribun Lampung, bawang merah impor vietnam saat ini dijual kisaran Rp 14.000 dari harga sebelumnya Rp 20.000 per kg. Sementara untuk bawang merah brebes dijual Rp 20.000 hingga Rp 22.000.
Penurunan harga juga terjadi pada komoditas bawang merah. Dari hasil pemantauan Tribun Lampung, bawang merah impor vietnam saat ini dijual kisaran Rp 14.000 dari harga sebelumnya Rp 20.000 per kg. Sementara untuk bawang merah brebes dijual Rp 20.000 hingga Rp 22.000.
Jual Bawang Merah

Jual Bawang Merah Brebes

Monday, June 3, 2013

Petani Sulit Peroleh Bibit Bawang Merah

Memasuki masa tanam, para petani di sentra bawang merah di Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu mengeluhkan sulitnya mendapat bibit bawang merah lokal. Mereka pun terpaksa menggunakan bibit bawang merah impor.

''Bibit bawang merah lokal sekarang sedang kosong,'' ujar seorang petani bawang merah di Desa Patrol Lor, Kecamatan Patrol, Kasdut, Selasa (28/5).

Kasdut mengatakan, selama ini selalu menggunakan bibit bawang merah lokal. Pasalnya, bawang merah lokal yang nantinya dipanen akan memiliki kualitas yang lebih bagus dibandingkan bawang merah impor. Yakni warna yang merah cerah, dan rasanya enak saat digoreng. ''Kalau bawang merah impor sebaliknya, sehingga kurang disukai konsumen,'' tutur Kasdut.

Selain itu, tambah Kasdut, menanam bibit bawang merah lokal juga lebih irit dibandingkan bibit bawang merah impor. Dia menyebutkan, untuk menanam bawang merah lokal, hanya butuh bibit sekitar 12 kuintal per hektare. Sedangkan jika menggunakan bawang merah impor, maka memerlukan bibit sekitar 16 kuintal per hektare.

''Tapi sayangnya sekarang bibit lokal tidak ada. Padahal saya sudah keliling ke banyak pedagang bibit,'' tutur Kasdut.

Hal senada diungkapkan petani bawang merah lainnya, Syukron. Dia mengungkapkan terpaksa menanam bibit bawang merah impor karena tidak bisa memperoleh bibit bawang merah lokal.

Syukron mengaku sudah mencari ke beberapa pedagang bibit. Namun semuanya tidak memiliki bibit bawang merah lokal. ''Jadi ya terpaksa tanam bibit bawang merah impor,'' kata Syukron.

Syukron menyatakan, sebenarnya tidak suka menanam bibit bawang merah impor. Selain kualitasnya yang kurang disukai konsumen, biaya tanamnya pun lebih mahal.

Ia menyebutkan, modal tanam bibit bawang merah impor saat ini sekitar Rp 80 juta - Rp 90 juta per bau. Sedangkan dengan bibit bawang merah lokal, biaya tanamnya hanya sekitar Rp 70 juta per bau. ''Harga jualnya pun nanti lebih mahal bawang merah lokal dibandingkan bawang merah impor,'' ujar Syukron.

Sementara itu, salah seorang pedagang bibit bawang merah di Desa Patrol Baru, Carmad, mengatakan, kekosongan bibit bawang merah lokal sudah terjadi sejak sekitar tiga bulan lalu. ''Biasanya banyak petani yang jual bibit bawang merah lokal, tapi sekarang jarang sekali,'' terangnya.

Carmad menjelaskan, biasa belanja bibit bawang merah lokal dari Brebes, Jawa Tengah. Di sentra bawang tersebut, dia biasanya dengan mudah mendapat bibit bawang merah lokal.

Saat ini, Carmad mengatakan terpaksa harus mencari bibit bawang hingga ke Nganjuk, Jawa Timur. Namun, petani di daerah tersebut mengembangkan bibit bawang merah impor. ''Sekarang adanya bibit bawang merah impor dari Philipina,'' tutur Carmad. Dia mengatakan, harga bibit bawang merah impor itu sekitar Rp 45 ribu per kg.


Jual bawang Merah

Harga Bawang Merah Berangsur Turun

Harga Bawang Merah Kini mengalami Penurunan setelah adanya Pasokan Bawang Merah yang melimpah dari petani  Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

"Harga bawang merah turun kini dijual eceran Rp 20 ribu per kilogram karena pasokan dari petani di Kabupaten Cirebon melimpah, sebelumnya sempat melambung hingga Rp40 ribu per kilogram," kata Rastinah pedagang bumbu dipasar Jagasatru Kota Cirebon,baru-baru ini.

Menurut dia, harga bawang merah di pasar tradisional Cirebon masih tergantung hasil panen petani setempat, gagal panen pedagang sering kekurangan persediaan bawang sehingga harganya naik.

Dikatakannya, kebutuuhan bawang merah untuk pedagang di pasar Jagastru cukup tinggi karena melayani pedagang dari Kuningan, Indramayu, Majalengka, pasokan terhambat mereka berebut bawang.

Sementara itu Yanto pedagang lain mengaku, harga bawag merah mulai turun kini dijual Rp20 ribu per kilogram, sebelumnya dijual Rp 35 ribu per kilogram, saat para petani bawang merah awal panen.

Panen bawang merah di Kabupaten Cirebon merata di setiap daerah penghasil bawang tersebut sudah selesai, bahkan para petani siapkan tanam kembali
Jual Bawang Merah

Impor Bawang Putih dan Merah Penyelamat RI dari Inflasi

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) punya alasan tersendiri soal capaian deflasi pada bulan Mei 2013.

"Impor kita sangat besar akhirnya, karena kan sudah dilepas oleh pemerintah untuk menurunkan harga bawang merah dan barang putih turunnya sangat tajam," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo di kantornya, Jalan Dr. Sutomo, Jakarta, Senin (3/6/2013).

Dalam realisasi indeks harga konsumen bulan Mei 2013 ini, bawang merah memberikan andil terhadap deflasi sebesar 0,23 persen dengan penurunan harga 21,55 persen, sedangkan bawang putih memiliki andil terhadap deflasi sebesar 0,13 persen dengan penurunan harga sebesar 24,68 persen.

"Bawang merah penurunan terendahnya di Pematang Siantar mencapai 45 persen, Padang Sidempuan 41 persen. Bawang putih penurunan terendahnya di Palopo mencapai 51 persen dan Pangkal Pinang sebesar 41 persen," ujarnya.

Sasmito menjelaskan penurunan harga komoditas ini mampu menekan kenaikan beberapa harga yang ditentukan pemerintah, seperti Tarif Tenaga Listrik (TTL), harga elpiji, tarif air minum, dan cukai rokok.

"Walaupun barang-barang yang harganya dikendalikan pemerintah itu naiknya tinggi seperti TTL, rokok naik, gas naik, minyak tanah naik, tapi masih ketutup oleh penurunan harga bawang," jelasnya.

Berdasarkan data BPS, TTL memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,09 persen dengan kenaikan harga rata-rata 3,81 persen. Hal ini karena adanya kebijakan pemerintah.

Kenaikan harga TTL terjadi di 64 kota antara 0,7-5 persen. Sementara ada 2 kota yang tidak mengalami kenaikan seperti Batam dan Tarakan karena belum ada persetujuan pemerintah setempat.

Selain itu, bahan bakar keluarga seperti minyak dan elpiji memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,03 persen. Rokok kretek memberikan andil sebesar 0,02 persen terhadap inflasi dengan perubahan harga rata-rata sebesar 0,72 persen karena penyesuaian tarif secara sedikit demi sedikit.


Sementara itu dampak penutupan kran impor untuk apel justru berdampak pada inflasi sebesar 0,02 persen dengan kenaikan harga rata-rata sebesar 6,81 persen. "Ini justru memberikan inflasi karena ada pembatasan impor hortikultura," tandasnya.
Jual Bawang Merah