Memasuki masa tanam, para petani di sentra bawang merah di Kecamatan
Patrol, Kabupaten Indramayu mengeluhkan sulitnya mendapat bibit bawang
merah lokal. Mereka pun terpaksa menggunakan bibit bawang merah impor.
''Bibit
bawang merah lokal sekarang sedang kosong,'' ujar seorang petani bawang
merah di Desa Patrol Lor, Kecamatan Patrol, Kasdut, Selasa (28/5).
Kasdut
mengatakan, selama ini selalu menggunakan bibit bawang merah lokal.
Pasalnya, bawang merah lokal yang nantinya dipanen akan memiliki
kualitas yang lebih bagus dibandingkan bawang merah impor. Yakni warna
yang merah cerah, dan rasanya enak saat digoreng. ''Kalau bawang merah
impor sebaliknya, sehingga kurang disukai konsumen,'' tutur Kasdut.
Selain
itu, tambah Kasdut, menanam bibit bawang merah lokal juga lebih irit
dibandingkan bibit bawang merah impor. Dia menyebutkan, untuk menanam
bawang merah lokal, hanya butuh bibit sekitar 12 kuintal per hektare.
Sedangkan jika menggunakan bawang merah impor, maka memerlukan bibit
sekitar 16 kuintal per hektare.
''Tapi sayangnya sekarang bibit lokal tidak ada. Padahal saya sudah keliling ke banyak pedagang bibit,'' tutur Kasdut.
Hal
senada diungkapkan petani bawang merah lainnya, Syukron. Dia
mengungkapkan terpaksa menanam bibit bawang merah impor karena tidak
bisa memperoleh bibit bawang merah lokal.
Syukron mengaku sudah
mencari ke beberapa pedagang bibit. Namun semuanya tidak memiliki bibit
bawang merah lokal. ''Jadi ya terpaksa tanam bibit bawang merah impor,''
kata Syukron.
Syukron menyatakan, sebenarnya tidak suka menanam
bibit bawang merah impor. Selain kualitasnya yang kurang disukai
konsumen, biaya tanamnya pun lebih mahal.
Ia menyebutkan, modal
tanam bibit bawang merah impor saat ini sekitar Rp 80 juta - Rp 90 juta
per bau. Sedangkan dengan bibit bawang merah lokal, biaya tanamnya hanya
sekitar Rp 70 juta per bau. ''Harga jualnya pun nanti lebih mahal
bawang merah lokal dibandingkan bawang merah impor,'' ujar Syukron.
Sementara
itu, salah seorang pedagang bibit bawang merah di Desa Patrol Baru,
Carmad, mengatakan, kekosongan bibit bawang merah lokal sudah terjadi
sejak sekitar tiga bulan lalu. ''Biasanya banyak petani yang jual bibit
bawang merah lokal, tapi sekarang jarang sekali,'' terangnya.
Carmad
menjelaskan, biasa belanja bibit bawang merah lokal dari Brebes, Jawa
Tengah. Di sentra bawang tersebut, dia biasanya dengan mudah mendapat
bibit bawang merah lokal.
Saat ini, Carmad mengatakan terpaksa
harus mencari bibit bawang hingga ke Nganjuk, Jawa Timur. Namun, petani
di daerah tersebut mengembangkan bibit bawang merah impor. ''Sekarang
adanya bibit bawang merah impor dari Philipina,'' tutur Carmad. Dia
mengatakan, harga bibit bawang merah impor itu sekitar Rp 45 ribu per
kg.
Jual bawang Merah
No comments:
Post a Comment